Produk Domestik Bruto - Konsep
Konten [Tampil]
Dalam menilai apakah perekonomian berjalan dengan baik atau buruk, maka kita dapat melihat pendapatan total yang diperoleh oleh semua orang yang berada di dalam suatu perekonomian. Kenapa bisa seperti itu? itulah yang akan kita bahas di dalam artikel ini.
Sebelum masuk ke dalam pokok bahasan, yang perlu kita ketahui terlebih dahulu adalah Produk Domestik Bruto {PDB} suatu negara. PDB mengukur dua hal sekaligus, yaitu :
1. Pendapatan total semua orang dalam perekonomian
2. Jumlah pembelanjaan atau pengeluaran untuk membeli barang dan jasa
Di dalam suatu perekonomian secara luas, pendapatan dengan pengeluaran adalah sama. Sebagai contohnya ketika Budi membeli tanaman kepada Rudi seharga Rp 50.000 maka total pengeluaran Budi akan sama dengan Pendapatan total dari Rudi sebesar Rp 50.000.
Pengukuran Produk Domestik Bruto
Produk Domestik Bruto {PDB} adalah suatu nilai pasar dari seluruh barang dan jasa akhir yang diproduksi di suatu negara pada periode tertentu. Untuk mengetahui lebih dalam pengertian dari PDB, mari kita simak penjelasannya dengan memisahkan masing-masing frasa.
PDB adalah nilai pasar
PDB menjumlahkan berbagai jenis produk dengan menggunakan harga pasar yang berlaku. Sebagai contoh ketika harga sebuah mangga adalah Rp 5.000, maka harga mangga sebesar Rp 5.000 tersebut masuk dan memengaruhi ukuran PDB. Sebagai contoh lainnya, ketika harga mangga sebesar Rp 5.000 dan harga dari sebuah apel adalah Rp 7.000, maka sebuah apel lebih berkontribusi dibandingkan mangga, karena PDB memperhitungkan harga dari suatu barang dan jasa.
... dari semua ...
PDB mencakup seluruh barang dan jasa yang diproduksi di dalam perekonomian. PDB hanya menghitung barang dan jasa legal dan tidak menghitung barang ilegal seperti narkoba. Hal lainnya, PDB tidak memasukkan barang yang diproduksi untuk dikonsumsi sendiri,contohnya ketika Budi menanam sayur kol di halaman rumahnya kemudian Budi memanen sayur tersebut dan dikonsumsi sendiri {tidak dijual}, maka hal ini tidak termasuk ke dalam PDB.
...akhir...
PDB hanya menghitung barang dan jasa akhir saja. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi perhitungan ganda. Sebagai contohnya, ketika perusahaan A membeli kertas dari perusahaan B, kemudian perusahaan kertas memproduksi sebuah kartu ucapan dengan kertas tadi, maka yang termasuk ke dalam PDB adalah kartu ucapan yang diproduksi perusahaan A dan bukan kertas yang dibeli perusahaan B.
...barang dan jasa...
PDB mencakup barang berwujud {pakaian, makanan} maupun barang tidak berwujud/jasa {pangkas rambut, kunjungan dokter}. ketika anda memangkas rambut di tempat pangkas, maka harga jasa dari pangkas rambut akan berdampak ke dalam perhitungan PDB.
...yang diproduksi...
PDB mencakup barang dan jasa yang diproduksi pada periode saat ini. PDB tidak menghitung barang dan jasa yang sudah diproduksi pada masa lampau. Sebagai contoh, ketika anda menjual mobil bekas kepada orang lain, maka hal ini tidak termasuk ke dalam perhitungan PDB.
... dalam suatu negara...
PDB mengukur nilai produksi yang dihasilkan pada suatu negara atau dengan kata lain mengukur PDB di dalam batas-batas gegrafis. Ketika ada perusahaan Malaysia yang berproduksi di Negara Indonesia, maka nilai produksi yang dihasilkan perusahaan Malaysia tersebut akan masuk ke dalam PDB Indonesia. Dengan demikian, PDB tidak memandang kewarganegaraan tetapi hanya memandang geografis wilayah saja.
...pada suatu periode...
PDB mengukur nilai produksi yang dilakukan dalam rentang waktu tertenttu. Rentang waktu tersebut biasanya selama satu tahun atau satu triwulan {3 bulan}. PDB mengukur arus pendapatan dan pengeluaran dalam rentang waktu tersebut.
Kesimpulan
Kesimpulannya adalah PDB mengukur nilai pendapatan total dan pengeluaran di dalam suatu perekonomian suatu negara. Jika PDB disuatu negara tinggi, maka negara tersebut lebih sejahtera dibanding negara yang memiliki PDB yang rendah. Negara yang berpendapatan lebih tinggi juga dapat memberikan pelayanan fasilitas yang lebih baik.
Di artikel selanjutnya, kita akan membahas komponen-komponen dari PDB
Daftar Pustaka
Mankiw, Gregory.2018.Pengantar Ekonomi Makro.Jakarta:Penerbit Salemba Empat
Bagus
ReplyDelete