Penghitungan Lain Pendapatan
Konten [Tampil]
Pada kesempatan kali ini, kita akan melanjutkan pembahasan tentang konsep dan cara penghitungan lain pendapatan.
1. Produk
Domestik Bruto – PDB ( Gross Domestic Product - GDP ) adalah total pendapatan
yang diterima setiap orang pada kegiatan perekonomian pada suatu negara. GDP
menghitung seluruh pendapatan berdasarkan batas geografis, maksudnya ketika ada
penduduk Italy berada di Indonesia dan dia mendapatkan pendapatan, maka nilai
pendapatannya akan masuk ke dalam perhitungan GDP Indonesia. Contoh lainnya,
ketika Budi yang berkewarganegaraan Indonesia bekerja di Australia, maka
pendapatan dia akan masuk ke dalam perhitungan GDP Australia dan bukan
Indonesia karena GDP menghitung pendapatan berdasarkan aspek geografis
(domestik). Adapun rumus penghitungan GDP adalah sebagai berikut :
GDP = Pendapatan WNI di dalam negeri + Pendapatan WNA di
dalam negeri
2. Produk
Nasional Bruto – PNB (Gross National Product – GNP) adalah total pendapatan
yang diterima oleh penduduk tetap suatu negara. PNB menghitung seluruh
pendapatan berdasarkan kewarganegaraan/warga negara. GNP berbeda dari GDP, GNP
menghitung seluruh pendapatan yang diperoleh penduduk/warga negaranya baik yang
berada di dalam negeri maupun di luar negeri dan tidak memasukkan pendapatan
yang diperoleh oleh warga negara asing. Sedangkan GDP, menghitung seluruh pendapatan
yang diperoleh oleh masyarakat yang berada di dalam suatu negara, baik itu
warga negaranya ataupun warga negara asing. Sebagai contoh, ketika Budi yang
berwarganegara Indonesia sedang bekerja di Italy dan mendapatkan penghasilan
sebesar (jika di rupiahkan) Rp 20.000.000, maka nilai ini akan masuk ke dalam
penghitungan GNP-nya Indonesia (karena Budi warganegara Indonesia) dan GDP-nya
Italy (Karena Budi bekerja di Italy). Tetapi ketika, jacksen yang merupakan
orang Italy bekerja di Indonesia dan mendapatkan penghasilan Rp 10.000.000,
maka ini masuk ke dalam penghitungan GDP-nya Indonesia dan GNP-nya Italy.
Adapun rumus penghitungan GNP adalah sebagai berikut :
GNP = GDP – Pendapatan WNA di dalam negeri + Pendapatan WNI
di luar negeri
Atau
GNP = GDP – Pendapatan neto atas faktor luar negeri
Pendapatan neto atas faktor luar negeri = pendapatan WNI di
luar negeri – pendapatan WNA di dalam negeri
3. Produk
Nasional Neto – PNN (Net National Product – NNP) adalah total pendapatan suatu
negara (GNP) dikurangi dengan kerugian dari penyusutan. Penyusutan adalah
alokasi biaya perolehan atau sebagian besar harga perolehan suatu asset tetap
selama masa manfaat asset ini atau bisa juga disebut keausan stok peralatan dan
struktur perekonomian, seperti truk yang sudah berkarat dan mesin jahit model
lama yang sudah usang. Inti dari GNP adalah
melihat pendapatan nasional hanya dari laba yang diperoleh. Adapun
rumus penghitungan NNP adalah sebagai berikut :
NNP = GNP – Penyusutan
4. Pendapatan
Nasional Neto – PNN (Net National Income – NNI) adalah total pendapatan yang
dihasilkan oleh warga negara dalam produksi barang dan jasa. Di dalam
penghitungan NNI, ada yang namanya pajak tidak langsung dan subsidi. Pajak
tidak langsung akan mengurangi NNI dan subsidi akan menambah jumlah NNI. Adapun
rumus penghitungan NNI adalah sebagai berikut :
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung + Subsidi
Pajak tidak langsung adalah pajak yang
dimaksudkan untuk dibebankan oleh yang membayar kepada pemikul, Jadi pajak ini
dapat dibebankan kepada pihak lain.
Subsidi adalah bentuk bantuan keuangan yang diberikan kepada
sektor bisnis atau sektor ekonomi
5. Pendapatan
Perseorangan (Personal Income – PI) adalah pendapatan yang diterima oleh
setiap orang/rumah tangga. Berbeda dengan pendapatan nasional neto, pendapatan
perseorangan tidak memasukkan laba ditahan yang mana merupakan pendapatan
perusahaan tetapi tidak diberikan kepada pemiliknya. Pendapatan perseorangan
juga dikurangkan oleh pajak pendapatan perusahaan/perseoran, asuransi, iuran
sosial. Tetapi pendapatan perseorangan juga memasukkan bunga pendapatan yang
diterima rumah tangga dan juga memasukkan program transfer pemerintah, seperti
tunjangan dan social security. Adapun rumus penghitungan PI adalah
sebagai berikut :
PI = NNI + transfer payment – (laba ditahan + iuran sosial +
asuransi + pajak perseroan)
6. Pendapatan
yang siap dibelanjakan (disposable personal income - DI) adalah total pendapatan
yang tersisa setelah setiap orang/rumah tangga memenuhi kewajiban mereka
terhadap pemerintah. Setelah memenuhi kewajiban terhadap pemerintah, maka
pendapatan tersebut adalah pendapatan yang siap dibelanjakan untuk membeli
barang dan jasa ataupun menabung dan berinvestasi. Adapun rumus penghitungan DI adalah sebagai berikut :
DI= PI – Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat
dialihkan kepada orang lain.
Meskipun berbagai ukuran
pendapatan berbeda secara mendetail, mereka hampir memberikan gambar yang sama
mengenai kondisi perekonomian. Ketika GDP naik dengan cepat, maka ukuran
pendapatan lainnya akan naik dengan cepat juga. Sebaliknya, ketika GDP jatuh,
maka ukuran pendapatan lainnya juga biasanya akan ikut jatuh. Untuk mengamati
fluktuasi dalam perekonomian secara keseluruhan, tidak masalah pendapatan mana
saja yang kita gunakan. (Mankiw, 2018:9)
0 Response to "Penghitungan Lain Pendapatan"
Post a Comment