Contoh Soal Metode Harga Pokok Pesanan dengan menggunakan BOP Sesungguhnya
Konten [Tampil]
Assalamu'alaikum. . . . . . pada artikel kali ini kita akan mencoba untuk menyelesaikan soal dengan menggunakan metode harga pokok pesanan berikut dengan pembahasannya, jadi jika ada pertanyaan atau ingin mengoreksi silakan tulis di kolom komentar. yopsss
PT. Prima menerima pesanan kue sebanyak 150 unit. Biaya yang timbul dari dari pengerjaan tesebut sebagai berikut :
- Pembelian bahan baku tepung 200 kg @ Rp 11.000
- Pembelian bahan penolong mentega 100 kg @ Rp 5.000
- Pemakaian bahan baku tepung sebesar 150 kg dan bahan penolong mentega 80 kg
- Upah tenaga kerja langsung 2 orang @ Rp 5.000 per unit pesanan
- Gaji karyawan 2 orang @ Rp 800.000
- Potongan asuransi tenaga kerja tidak langsung @ Rp 10.000
BOP sesunggunya terjadi :
- Biaya perlengkapan Rp 100.000 ; biaya kemasan Rp 500.000 dan biaya listrik Rp 200.000
- Harga jual/unit Rp 50.000
Catatlah transaksi berikut ke dalam jurnal dan hitunglah harga pokok produksi per unit dan hitunglah keuntungan yang didapat oleh PT. Prima!
Baca Dulu Pencatatan jurnal transaksi metode harga pokok pesanan agar lebih paham
Pembahasan :
Langkah awalnya adalah kita menghitung terlebih dahulu harga dari pembelian bahan baku tepung dan bahan penolong mentega
Pembelian bahan baku tepung : 200 kg X Rp 11.000 = Rp 2.200.000
Pembelian bahan penolong mentega : 100 kg X Rp 5.000 = Rp 500.000
Setelah kita menghitungnya, langkah selanjutnya adalah membuat jurnal pembeliannya.
Jurnal Pembelian Bahan
Keterangan
|
Debit
|
Kredit
|
Pers. bahan baku tepung
|
Rp 2.200.000
|
|
Pers. bahan penolong mentega
|
Rp 500.000
|
|
Kas
|
Rp 2.700.000
|
Setelah membuat jurnal pembeliannya, selanjutnya kita menghitung berapakah bahan yang kita gunakan untuk produksi ini
Pemakaian bahan baku tepung : 150 kg X Rp 11.000 = Rp 1.650.000
Pemakaian bahan penolong mentega : 80 kg X Rp 5.000 = Rp 400.000
Jurnal Pemakaian Bahan Baku Tepung
Keterangan
|
Debit
|
Kredit
|
BDP - biaya bahan baku tepung
|
Rp 1.650.000
|
|
Pers. bahan baku tepung
|
Rp 1.650.000
|
Jurnal Pemakaian Bahan Penolong Mentega
Keterangan
|
Debit
|
Kredit
|
BOP sesungguhnya
|
Rp 400.000
|
|
Pers. bhn penolong mentega
|
Rp 400.000
|
Selanjutnya kita menghitung upah dari setiap tenaga kerja baik tenaga kerja langsung ataupun tidak langsung
Upah tenaga kerja langsung : Rp 5.000 X 150 unit = Rp 750.000 untuk 1 orang
2 X Rp 750.000 = Rp 1.500.000 (2 orang)
Gaji Karyawan : 2 X Rp 800.000 = Rp 1.600.000
Potongan asuransi TKTL : 2 X Rp 10.000 = Rp 20.000
Gaji karyawan - pot asuransi : Rp 1.600.000 - Rp 20.000 = Rp 1.580.000
Hutang gaji & upah : upah tenaga kerja langsung + gaji karyawan
: Rp 1.500.000 + Rp 1.580.000
: Rp 3.080.000
Jurnal Biaya Tenaga Kerja
Jurnal Distribusi Gaji & Upah
BOP Sesungguhnya
|
||
Biaya gaji & upah
|
Jurnal Pembayaran gaji & upah
Jurnal Pembayaran Hutang Asuransi Tenaga Kerja
Hutang asuransi tenaga kerja
|
||
Setelah kita membuat jurnal untuk pembayaran gaji & upah, selanjutnya kita membuat jurnal BOP sesungguhnya yang terjadi dalam proses produksi
Jurnal BOP Sesungguhnya
BOP Sesungguhnya
|
||
Setelah mengetahui berapa jumlah BOP sesungguhnya, kemudian kita menghitung berapa nilai BOP sesungguhnya terjadi di dalam proses produksi. Di dalam menghitung BOP ini ada 3 komponen yang harus di jumlahkan, yaitu biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan BOP sesungguhnya yang ada di dalam jurnal BOP sesungguhnya.
Perhitungan BOP sesungguhnya :
BOP sesungguhnya Rp 800.000
Biaya bahan penolong Rp 400.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp 1.600.000 +
Rp 2.800.000
Kemudian kita menghitung biaya produksi yang mana sama dengan harga pokok produksi
Perhitungan biaya produksi
Biaya bahan baku tepung Rp 1.650.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.500.000
BOP sesungguhnya Rp 2.800.000 +
Jumlah biaya produksi Rp 5.950.000
Setelah kita dapat berapa jumlah biaya produksinya, selanjutnya kita mencari harga produksi per unit yang mana sama dengan jumlah biaya produksi dibagi dengan jumlah unit yang dihasilkan
Harga pokok produksi per unit = Rp 5.950.000/150 unit
= Rp 39.666,67/unit
Jadi, harga pokok produksi perunit adalah Rp 39.666,67/unit
Selanjutnya, kita membuat jurnal persediaan produk selesai
Jurnal Persediaan Produk Selesai
Kemudian kita menghitung berapa hasil penjualan kita jika harga per unit nya adalah Rp 50.000
Perhitungan Penjualan
Penjualan = 150 unit X Rp 50.000
= Rp 7.500.000
Setelahnya kemudian dibuat jurnal penjualan dan pencatatan hp produk selesai
Jurnal Penjualan
Jurnal Pencatatan HP Produk Selesai
Adapun apakah laba/rugi yang di dapat oleh PT Prima, dapat kita hitung dengan cara mengurangi jumlah penjualan dengan jumlah biaya produksi
Keuntungan = Pendapatan - Biaya
Keuntungan = Rp 7.500.000 - Rp 5.950.000
Keuntungan = Rp 1.550.000
PT Prima mendapatkan laba sebesar Rp 1.550.000
0 Response to "Contoh Soal Metode Harga Pokok Pesanan dengan menggunakan BOP Sesungguhnya"
Post a Comment